Selasa, 06 Juni 2017

#TanyaUstazAdi Makna La'allakum Tattaquun dalam Al Baqarah 183?

Jakarta - Surat Al Baqarah ayat 183 membahas tentang kewajiban ibadah puasa. Lalu apa makna kalimat La'allakum Tattaquun di akhir ayat tersebut?

Berikut bunyi lengkap ayat tersebut dan artinya:

"Yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba 'alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba 'alaa alladziina min qablikum la'allakum tattaquuna"

(Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa - QS. Al Baqarah: 183)

Ustaz Adi Hidayat Lc, MA menjelaskan kalimat La'allakum Tattaquun, dipahami oleh para ulama-ulama tafsir sebagai esensi atau tujuan dari puasa. Yaitu puasa yang diperintahkan Allah SWT, dengan tujuan para pelaku puasa bisa meningkatkan takwanya.

"Penting Anda ketahui, bahwa kalimat peningkatan takwa ini diungkapkan dengan dua hal yang sangat indah. Pertama dengan kalimat La'allakum, ada harapan bisa tercapai jika diikuti dengan penuh kesungguhan, artinya ada ikhtiar yang serius untuk mewujudkannya. Ini menunjukan bahwa tidak setiap orang yang berpuasa bisa mencapai derajat taqwa, kecuali dia sungguh-sungguh dan serius mewujudkannya," papar Ustaz Adi.

Baca: #TanyaUstazAdi Macam-macam Doa Berbuka Puasa

Ustaz Adi lalu menjelaskan ayat itu diakhiri dengan kalimat Tattaquun. "Ini menunjukan suksesnya orang yang berpuasa itu tidak hanya mendapatkan taqwa saat Ramadan saja, tetapi hingga akhir Ramadan dan sesudah Ramadan," pungkasnya.

Anda bisa menyaksikan program tanya-jawab bersama Ustaz Adi setiap hari di ramadan.detik.com. Setiap hari, bakal ada satu video tanya-jawab yang ditayangkan serta jawaban ustaz. Semoga menambah ilmu dan manfaat di bulan penuh hikmah ini.




Kondisi Aiptu Fransisco yang Tembak Kepala Sendiri Masih Kritis

Kupang - Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, dr. Martinus Ginting, Sp.P Spesialis mengatakan kondisi Aptu Fransisco De Araujo yang menembak kepalanya sendiri mengalami pendarahan hebat dan hingga kini kondisinya belum stabil. Saat ini, korban dibantu dengan alat untuk bernafas atau pentileter.

"Alat ini untuk membantu korban bernafas secara spontan karena pendarahan hebat," ujar Ginting kepada detikcom, Selasa (6/5/2017).

Ginting mengatakan, kondisi luka tembak persis di atas telinga kanan menembus di kepala bagian belakang.

Saat ini darah korban belum mencapai 12 HB sehingga korban masih membutuhkan bantuan darah. Korban memiliki golongan darah AB. Jika kondisi korban sudah stabil, kata Ginting, pihaknya akan melakukan ct-scan dan pemeriksaan-pemeriksaan lanjutan untuk mengambil langkah penyelamatan lainnya.

"Jika kondisinya sudah stabil baru akan diambil langkah lanjutan. Saat ini korban memerlukan tambahan darah," jelas Ginting.

Aiptu Fransisco diduga menembak dirinya sendiri di rumahnya. Saat dibawa ke rumah sakit Aiptu Fransisco masih hidup.

"Dugaan menembak diri yang dilakukan anggota Polres Kupang Kota Aiptu Fransisco De Araujo, Kanit PAM Obvit Polres," kata Kabid Humas Polda NTT AKBP Jules Abast saat dikonfirmasi terpisah.

Peristiwa ini menurut Jules mulanya diketahui saksi Saladin yang mendengar suara tembakan sekitar pukul 07.30 Wita di rumah Aiptu Fransisco, Jl Nangka, Oebobo, Kupang. Saksi bergegas memanggil tetangganya. 

"Kemudian anggota Paminal Polres Kupang Kota bersama warga sekitar masuk ke dalam rumah dan mendobrak pintu kamar korban dan setelah berhasil membuka pintu korban sudah tergeletak di atas tempat tidur dengan kondisi bersimbah darah di bagian kepala dan saat itu masih bernapas," terangnya.

Aiptu Fransisco langsung dibawa ke RS Bhayangkara Kupang. Sedangkan senjata api yang digunakan, ditemukan di lantai. 

Damkar Evakuasi Truk Molen yang Terperosok di Cilandak

Jakarta - Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Selatan mengevakuasi truk molen yang terperosok ke pinggir jalan. Truk tersebut terjepit dibekas galian.

Peristiwa bermula sekitar pukul 13.40 WIB, Selasa (6/6/2017), truk molen yang akan mengantar bahan untuk proyek bangunan hendak belok di Jl Jeruk Purut, Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Namun sebelah kanan truk ada mobil yang sedang melintas dan truk mengambil jalur kiri sampai terperosok ke pinggir jalan.

"Tadi pas tikung kiri dekat Jalan TB Simatupang, di Jeruk Purut, menurut pengemudinya itu truk pas nikung ke kiri ada mobil sebelah kanan, cuma mobil itu nggak mau kalah, jadi ngambil ke kiri jalan akhirnya kejepit di bekas galian," ujar Kepala Pleton Sektor Pasar Minggu, Sudin PKP Jaksel, Indra Jaya dalam keterangannya, Selasa (6/6/2017).
Setelah itu, sekitar 11 orang petugas gabungan sudin PKP Jaksel datang ke lokasi untuk mengevakuasi truk yang terperosok itu. Baru sekitar pukul 15.50 WIB, truk itu berhasil dievakuasi petugas.

"Selesai pukul 15.50 WIB," kata Indra.

Damkar Evakuasi Truk Molen yang Terperosok di CilandakFoto: Unit Damkar Pasar Minggu

Saat truk molen itu terperosok, lalu lintas sekitar sempat terganggu. Jalanan pun diberlakukan buka-tutup. "Jalannya agak sempit. Buka tutup dibantu sama warga, ganti-gantian ya," tutur Indra.

Tak ada korban dalam kejadian ini. Kerusakan juga hanya di bagian truk yang terbentur saat terperosok ke jalan.

Kejagung: Gelar Perkara Kasus Firza untuk Pastikan Kelengkapan Berkas

Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) akan menggelar perkara tersangka pornogafi Firza Husein dalam kasus pornografi di situs 'baladacintarizieq' besok Rabu (7/6). Gelar perkara dilakukan untuk mengetahui berkas tersebut layak disebut lengkap atau tidak. 

"Berpikir dengan orang lebih banyak, memberikan pendapat dari orang lebih banyak, pasti akan lebih komprehensif daripada hanya 3 orang 4 orang. Dan tentu ingin memperoleh masukan sebanyak banyaknya terkait penelitian itu bagaimana apakah layak untuk P 21 atau apakah perlu diberi petunjuk," kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Noor Rachmad, di Kejaksaan Agung, Panglima Polim, Jakartta Selatan, Selasa (6/6/2017).

Menurutnya semua perkara bisa saja dilakukan gelar perkara di Kejaksaan Agung, tetapi tergantung bobot perkaranya.

"Ya kan lihat perkaranya kan kalau tingkat persoalannya cukup rumit, tentu kita harus mengambil keputusan yang setepat-tepatnya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, gelar perkara kasus Firza akan dilakukan hari ini di Kejagung. Namun, karena berkas dan tim peneliti belum siap menjadi ditunda hingga besok Rabu (6/6).

"Memang sesuai jadwal hari ini itu tim jaksa peneliti dari Kejati DKI mau memaparkan hasil penelitiannya, mau menggelar di sini mau expose di sini, tapi karena mereka belum siap untuk bahan-bahannya maka ditunda besok pagi," kata Noor.

Sementara itu, Kasipenkum Kejati DKI Jakarta Nirwan Nawawi mengatakan pihak jaksa menyurati Polda Metro Jaya untuk melengkapi hasil penyelidikan. 

"Sudah kita sampaikan pemberitahuan ke Polda Metro bahwa berkas Firza masih perlu dilengkapi. Surat pemberitahuan dalam format P-18 (hasil penyelidikan belum lengkap)," ujar Kasipenkum Kejati DKI Jakarta Nirwan Nawawi kepada wartawan, Selasa (6/6/2017). 

Gerebek Hotel Melati di Bandung, Satpol PP Jaring 25 Terapis

Bandung - Satpol PP Kota Bandung menggerebek sebuah hotel yang diduga beralih fungsi menjadi tempat pijat. Sebanyak 25 orang terapis terjaring dan diamankan petugas lantaran masih bekerja saat bulan Ramadan.

Penggerebekan dilakukan di Hotel Harapan Indah yang beralamat di Jalan Gatot Soebroto, Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Selasa (6/6/2017), sekitar pukul 16.00 WIB. Petugas menggeledah satu persatu kamar dari hotel kelas melati tersebut. 

"Kita menemukan ada dua kamar yang sedang melakukan aktivitas pijat memijat," ujar Kabid Penegakan Produk Hukum Daerah (PPHD) Satpol PP Kota Bandung Idris Kuswandi di lokasi. 

ua terapis yang tengah melayani tamu itu lalu dibawa petugas ke sebuah ruangan di area hotel. Selain dua orang terapis, petugas juga mengamankan 23 orang terapis lainnya yang berada di hotel tersebut. Petugas langsung mengangkut para terapis berpakaian ketat itu menggunakan truk ke markas Satpol PP. 

"Totalnya semua ada 25 orang terapis. Kita amankan dahulu semuanya untuk dimintai keterangan," kata Idris. 
Para terapis dibawa ke markas Satpol PP Kota Bandung.Para terapis dibawa ke markas Satpol PP Kota Bandung. Foto: Dony Indra Ramadhan
Idris menuturkan, penggerebekan ini berawal saat petugas mendapat informasi terkait praktik terselubung di hotel tersebut. Berdasarkan hasil pengecekan, ternyata memang benar, hotel tersebut sudah beralih fungsi dan disewakan perkamar untuk dijadikan tempat panti pijat. 

"Dari total 36 kamar, ada sebelas kamar yang dijadikan tempat untuk panti pijat," ucap Idris. 

Dari temuan ini, lanjut Idris, pihaknya akan segera memanggil pemilik hotel dan pengelola panti pijat. Mereka dianggap melanggar Perda Kota Bandung Nomor 19 Tahun 2012 tentang Izin Gangguan dan Perda nomor 7 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan. 

"Kita sudah menyegel kamar-kamar yang dijadikan praktik pijat memijat. Sanksi terberatnya ini bisa sampai pencabutan izin," kata Idris. 

Kepala Seksi Jasa Usaha Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Edward Parlindungan menuturkan berdasarkan pengecekan administrasi, hotel tersebut sudah lama tak memperpanjang izin. 

"Hotel memang sampai saat ini belum memperpanjang izin. Apalagi usaha panti pijat itu belum sama sekali memiliki izin," ujar Edward. 

Selain itu, kata Edward, hotel tersebut sudah beralih fungsi. Saat ini, hotel disewakan layaknya seperti indekos. Terlebih, kondisi hotel saat ini terlihat sudah tidak terawat. 

"Fungsi hotel itu ditempati permalam, biayanya juga permalam, tapi ternyata ini perbulan. Kita tentu akan memberikan sanksi. Kalau terbukti ada penyimpangan jelas tempat ditutup tidak akan diberikan lagi izin," tutur Edward menegaskan 

Polri Soal Kasus Novel: Belum Ada Perkembangan, Masih Gelap

Jakarta - Polri mengakui penyelidikan kasus penyerangan penyidik KPK, Novel Baswedan, belum menemukan titik terang. Bahkan petunjuk yang dimiliki penyidik tak mampu mengindikasikan sosok penyiram air keras.

"Belum ada perkembangan. Masih gelap, belum dapat indikasi apapun," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, di Gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2017).

Disinggung isu adanya keterlibatan antara anggota kepolisian dalam kasus penyerangan Novel, Setyo meluruskan hubungan antara polisi tersebut dengan kedua pria yang sempat dicurigai pelaku adalah hubungan polisi-informan dan kerabat sekampung halaman.

"Oh Yusmin (anggota kepolisian, red), jadi gini ya Si Muklis dan Hasan itu kan informan. Dan yusmin sama mereka itu satu kampung. Dari daerah timur sana," jelas Setyo.

Setyo pun membenarkan anggota polisi tersebut sempat meminjamkan motornya ke salah satu pria tersebut. "Ya motor Yusmin," singkat Setyo.

Setyo melanjutkan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap M dan H, keduanya memiliki alibi kuat tidak berada di tempat kejadian perkara saat Novel mendapat serangan. Begitupun saat polisi memeriksa rekan mereka yang meminjamkan motornya ke M.

"Kalau Muklis dan Hasan sudah dibuktikan saat kejadian dia ada di Malang dan Bogor. Itu orang (di kediaman Novel, red) melihatnya beberapa hari sebelum kejadian. Jadi jauh hari sebelum kejadian. Yusmin juga diperiksa, enggak ada (bukti keterlibatan, red)," terang Setyo.

Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal setelah menunaikan salat subuh di Masjid Al-Ihsan, Selasa (11/4). Lokasi masjid itu sekitar 4 rumah dari kediaman Novel di Jalan Deposito T Nomor 8, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakut.

Novel sempat dilarikan ke RS Mitra Keluarga, lanjut RS Jakarta Eye Center, Menteng, untuk penanganan medis lebih spesifik. Terakhir, Novel diterbangkan ke Singapura untuk pengobatan dan hingga kini masih berada di sana untuk menjalani proses pemulihan mata. 

Djarot Resmikan Mesin yang Bisa Buat Cabai Bertahan Hingga 6 Bulan

Jakarta - Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan mesin yang bisa digunakan untuk menyimpan bahan pangan seperti bawang dan cabai selama 6 bulan. Mesin itu bernama CAS (Controlled Atmosphere Storage) milik PD Pasar Jaya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

Ketika meresmikan mesin itu, Djarot menyinggung soal cita-cita Soekarno, Presiden ke-1 RI, tentang Trisakti yaitu berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara sosial budaya. Djarot pun menyoroti tentang berdikari secara ekonomi dengan cara menjaga ketahanan pangan. 

Djarot Resmikan Mesin yang Bisa Buat Cabai Bertahan Hingga 6 BulanPasokan bawang (Foto: Bisma Alief/detikcom)

"Saya akan bicara tentang mengoperasionalisasikan Pancasila seperti cita-cita Bung Karno. Cita-cita Indonesia 100 persen merdeka kalau mampu mewujudkan Trisakti," kata Djarot di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/6/2017).
"Bukan sekadar ketahanan pangan. Kalau kita kedaulatan pangan, maka kita tidak bisa didikte oleh pangan-pangan dari luar. Petani kita tidak bisa didikte, harga tidak bisa mereka dikte tapi yang mengontrol adalah kita sendiri karena kita punya kedaulatan," ucap Djarot melanjutkan.

Djarot pun menyoroti tentang bawang putih yang masih impor. Menurutnya, petani Indonesia harus dijaga agar kedaulatan pangan tercapai.

"Bawang putih itu kita 90 persen impor. Kalau nggak dari China, dari India. Pertanyaan saya kenapa para petani apakah kita tidak bisa tanam bawang putih? Jawabannya bisa. Apakah tidak bagus tumbuh di Indonesia? Bagus," tutur Djarot.

Di tempat yang sama, Dirut PD Pasar Jaya Arief Nasrudin menjelaskan bila mesin CAS yang dimiliki oleh PD Pasar Jaya merupakan teknologi yang dikembangkan oleh PT Pura dari Kudus, Jawa Tengah. Saat ini, PD Pasar Jaya baru memiliki 1 unit CAS dengan daya tampung 16 ton. Rencananya, PD Pasar Jaya akan menambah 3 unit lagi agar mampu menampung 60 ton.

"Ini terobosan anak bangsa dari PT Pura, sudah teruji memang bawang dan cabai ini usianya bisa diperpanjang. Baru satu tapple (unit) yang kita pasang di sini yang kapasitas 16 ton. Kita akan punya nanti 3, nanti kurang lebih 60 ton," ujar Arief.

Dia berharap teknologi yang ada bisa menjadi solusi untuk menahan harga bawang dan cabai di Jakarta. Menurutnya, mesin CAS bisa membuat bawang tetap dalam kondisi bagus hingga 6 bulan ke depan.

"Mudah-mudahan ini jadi solusi luar biasa. Baru mesin ini yang kami lihat sudah terbukti dan diuji oleh PT Pura. Usia bawang kita survei hampir 6 bulan itu bawangnya masih bagus," kata Arief.