Senin, 05 Juni 2017

Kantor KPU dan Rumah Sekretaris KPUD Puncak Jaya Papua Diserang

Jayapura - Kantor KPUD dan rumah Sekretaris KPUD Puncak Jaya, Papua, diserang sekelompok orang yang berjumlah sekitar 40 orang. Kaca-kaca kantor dan rumah pecah akibat peristiwa itu.

Penyerangan tersebut diduga akibat adanya pergantian PPD dan PPS di 6 Distrik (Kecamatan) yang akan melakukan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada di kabupaten tersebut.

Komisioner KPUD Provinsi Papua, Musa Sombuk membenarkan adanya kejadian tersebut. Penyerangan itu diduga dilakukan pendukung salah satu pasangan Calon.

"Alasan penyerangan itu diduga akibat adanya pergatian PPD dan PPS menjelang pelaksanaan PSU, sebagaimana hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk melakukan PSU pada 6 Distrik," kata Musa Sombuk di Jayapura, Senin (5/6/2017).

Musa Sombuk menjelaskan, pada 5 Juni 2017 lalu, telah dilakukan sosialisasi oleh KPUD Puncak Jaya kepada masyarakat dan aparat Distrik, bahwa pelaksanaan PSU di 6 distrik itu sesuai dengan putusan MK dan untuk pelaksanaan itu akan dilakukan pergantian PPD dan PPS karena waktu masa tugas PPD dan PPS lalu sudah berakhir.

"Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih. Waktu itu sudah ada kata sepakat dan semua setuju. Tetapi tiba-tiba tadi siang sekelompok orang mendatangi kantor KPUD, tetapi dibubarkan oleh aparat keamanan dengan memberikan tembakan peringatan, namun massa malah lari ke rumah Sekretaris KPUD Puncak Jaya, Marthinus Ulukianan dan melakukan pengrusakan," ujarnya. 

Situasi di halaman kantor KPUD Puncak Jaya saat penyerangan.Situasi di halaman kantor KPUD Puncak Jaya saat penyerangan. Foto: Wilpret Siagian/detikcom


Akibat kejadian tersebut, Komisioner KPUD setempat merasa tidak nyaman sehingga dimungkinkan pelaksanaan PSU di Puncak Jaya ditunda.

"Sebelumnya pelaksanaan PSU dijadwalkan tanggal 6 Juni 2017, kemudian ditunda untuk tanggal 14 Juni 2017 dengan alasan persiapan PPD, PPS dan logistik pemilukada, dengan terjadinya kasus penyerangan, maka PSU akan ditunda sampai waktu yang belum ditentukan," katanya.

Pihak komisioner KPU Provinsi Papua, menyesalkan tindakan massa pendukung salah satu pasangan calon tersebut. Penyerangan ini menyebabkan situasi di puncak Jaya tidak aman untuk melakukan PSU. 

Tiga pasangan calon Bupati Puncak Jaya yakni Pasangan Yustus Wonda- Kirenius Telenggen, Pasangan Henock Ibo-Rinus Telenggen dan pasangan Yuni Wonda-Deinas Geley. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar